Kita Sama

duduk terdiam di depan keangkuhan sang waktu,

semakin kupandang semakin dalam

tak hanya benda di sekitar kita

tak hanya seperti sesuatu

kesedihanku, kesedihanmu, sama rasanya

susahku susahmu, sama warnanya

laparku laparmu, sama perihnya

dukaku dukamu, sama pedihnya

resahmu resahku, sungguh tak ada bedanya

kita merasakan hal yg sama, semestinya

hanya tak saling bercerita

kita sama, semestinya

hanya dari satu asalnya

keinginanku keinginanmu, yg membedakannya

mataku matamu, yg memisahkannya

egoku egomu, yg mengaburkannya

kita sama, semestinya

sama adanya aku atau kamu

aku kamu sama

aku sayang kamu

Posted on 16 March 2006, in Estetika. Bookmark the permalink. Leave a comment.

Leave a comment