Filosofi Lubang dan Filosofi Ikhlas

Filosofi Lubang

Filosofi Lubang

Dalam kehidupan kita, bahkan dalam tubuh kita ada bagian yang sangat penting, dan tahukah Anda bagian yang terpenting itu ?Anda bisa jadi jawab jantung, paru-paru, hati, jiwa, mata, atau apapun yang ada di tubuh Anda. Tapi ternyata ada yang lebih penting lagi dalam tubuh kita, yaitu LUBANG.

Gak percaya? Mau bukti? Coba Anda jawab pertanyaan ini satu per satu…..
Anda makan lewat mana?
Anda bernafas lewat mana?
Anda mendengar lewat mana?
Anda (maaf) buang air lewat?
Bahkan kalau meninggal, kita masuk?
Dan jawaban Anda atas semua pertanyaan iti adalah LUBANG…..hehhehehe

Nah kalo lubang simbolnya apa sich? Ada yang menuliskannya O (huruf o) atau 0 (nol). Saya akan pakai yang terakhir, yaitu 0 (nol, zero).
Jadi Anda sepakat dong dengan saya bahwa yang paling penting dalam kehidupan kita adalah LUBANG. Atau dengan kata lain yang terpenting dalam diri kita adalah proses ZERO.

Zero artinya ikhlas, no judgement, tanpa prasangka, tanpa penghakiman. Oleh karena itu, Anda juga tentu setuju kan bahwa salah satu yang penting dalam kehidupan ini adalah ikhlas tanpa prasangka.

Dalam ESQ dikenal dengan Zero Mind Process (ZMP). Yaitu proses dimana kita memurnikan pikiran dan perasaan dari belenggu diri, apapun itu. Zero mind juga kondisi tanpa prasangka tanpa penghakiman. Coba Anda bayangkan, ketika Anda mau bertemu dengan calon klien Anda, tapi Anda punya ‘seribu’ prasangka, kira-kira ada bisa gak berhasil deal dan bisnis dengan klien Anda? Tidak kan….
Atau Anda seorang sales, sebelum bertemu calon prospek Anda, Anda tidak zero, bisa jadi Anda tidak berhasil meyakinkan dia untuk membeli produk Anda.
Bahkan Anda tidak bisa memahami kebutuhan prospek Anda, karena syarat untuk memahami adalah kita mau dan mampu mendengarkan, dan untuk bisa mendengarkan kita harus zero apalagi jika kita ingin mendengarkan dengan hati, maka zero process itu harus kita lakukan, ya kan?

Lho, terus hubungan zero dengan ikhlas apa?
Oh iya ya…., yach itu dihubung-hubungin aja hehehhe….,

Salah seorang sahabat pernah menyampaikan betapa pentingnya kondisi zero, yaitu kondisi diam sejenak, kondisi tenang, dan rileks. Saat kondisi stress, penuh tekanan, bahkan menghadapi masalah, coba duduk sejenak, diam dan tenangkan diri, sehingga kita bisa menjadi lebih bijaksana.
Seorang pendekar silat, kungfu ataupun beladiri yang lain, menjadikan ketenangan sebagai kunci kemenangan, dan ketenangan itu bisa kita dapatkan jika kita zero, nol.

Zero process adalah proses mengikhlaskan apa yg kita miliki, mengembalikan sesuatu pada fitrahnya, dan menyerahkan sesuatu pada yang Maha Memiliki sesuatu.
Karena dengan menZERO diri kita apalagi ketika dihadapan Tuhan, itu berpotensi menghadirkan kekuatan yang dahsyat, dan menjadikan Tuhan menurunkan pertolongan dari arah yang tidak kita sangka-sangka sebelumnya.

Bicara tentang ikhlas, sebenarnya Anda dan kita semua mengalami proses ikhlas yang sangat alami. Anda tahu apa itu?
Ya, ketika kita berada di toilet……, ikhlas rasanya, release smuanya……, hahahha, dan dalam kondisi ini Anda punya kreatifitas yang tinggi, ide-ide cemerlang dan kadang ‘gila’. Jadi Anda bisa memanfaatkan momen kebiasan meRELEASE tersebut untuk peningkatan kualitas hidup Anda, bahkan ada lho yang menganjurkan, momen tersebut digunakan untuk Goal Setting (ahh yang benerr?)
Begini katanya, coba Anda tempelkan gambar, impian Anda, atau goal terindah Anda di toilet, yang memungkin dapat terlihat dengan jelas saat Anda me-release sesuatu. Alasanya seperti yang sudah Anda ketahui, momen itu adalah momen yang sangat rileks, penuh kreatifitas, dan masuk dalam kondisi gelombang Alpha. Menarik kan? Anda bisa mencobanya……..

(Waduh koq ngelantur ke goal setting ya……, ya udah cueks aja, lanjuuuuut)

Jadi bicara zero, itu bicara ikhlas, dan bicara kepasrahan yang tinggi kepada Allah Tuhan Semesta Alam. Kepasrahan total yang sudah diawali dengan kerja keras dan kerja cerdas. Dan saat kita ikhlas total kita sedang melakukan penerimaan atas kehendak Tuhan dan kita menarik semua sumber daya (resource) yang kita butuhkan, sehingga Allah akan membukakan jalan bagi setiap keinginan dan goal kita. Amiin.

Nah, mulai sekarang dan seterusnyua mari kita alirkan proses ikhlas, proses zero, dan tawakal yang dengannya kita memposisikan dan memantaskan diri untuk mendapatkan pertolongan-Nya.

Dan saat Anda menyadari nafas Anda, Anda mulai merasakan aliran energi keikhlasan mengalir dalam tubuh, pikiran dan perasaan Anda. Semudah Anda menarik nafas dan mengeluarkan nafas, semudah itu pula Anda bisa merasakan diri Anda zero di hadapan Tuhan, dan semudah itu pula Anda merasakan rasa syukur yang semakin berlipat ganda…….

Posted with WordPress for BlackBerry.

Posted on 3 September 2011, in Artikel, Hikmah, Pendidikan, Sale, SDM, spiritual and tagged , , , , , , . Bookmark the permalink. 2 Comments.

  1. MashaAllah, filosofi yg amazing, Tulisan ini sy baca berulang-ulang, terutama di pagi hari, biar meresap sampai ke subconscious,😁

  1. Pingback: Berdamai dengan Keinginan (Wanting) | CIS | Cinta ||Ikhlas||Syukur|

Leave a comment