Head Hand Heart (3H) for Leadership

“Lead by Heart, Manage by Head”

leading-by-heartDalam kehidupan Anda di manapun saya yakin Anda pernah mengalami suatu kondisi dimana Anda merasa “geregetan” dengan kondisi kepemimpinan di level manapun, mulai dari Rumah Tangga atau Rukun Tetangga (RT), Kelurahan, Kecamatan, Negara, atau lingkup aktifitas Anda, mulai dari lembaga social dan keagamaan maupun di tempat pekerjaan Anda.

Seberapa level geregetannya dan bagaimana persisnya penyebab Anda geregetan saya yakin Anda lebih tahu itu…..

Berdasarkan kunci sukses yang pertama, bahwa sukses dimulai dari diri sendiri, yuk mari sama-sama kita focus kepada diri kita. Bagaimana seandainya kita berada di posisi sebagai seorang pemimpin (leader) pada level masing-masing, bisakah kita bisa menjamin orang yang kita pimpin juga tidak “geregetan” seperti Anda sekarang?

Yuk kita bahas dari kaca mata 3 H (Head-Hand-Heart)

Head

Head merupakan simbol dari pengetahuan, karena di dalam kepala itu berisi banyak pengetahuan (Knowledge). Artinya seorang leader harus punya cukup (bahkan kalau bisa lebih) pengetahuan dibanding orang-orang yang ada di bawahnya. Cukup di sini bukan berarti harus expert di bidang tertentu, tetapi as a leader sebaiknya kita punya pengetahuan leadership, seperti mempengaruhi, mengelola team, mendelegasikan dan lain .

Kalau saya meminjam bahasa pasar yang relatif agak kasar, seorang leader itu harus ada ISI KEPALANYA.

Sekarang Anda boleh berhenti sejenak membaca, dan Anda boleh membayangkan sekarang, bagaimana seandainya Anda berada dalam posisi sebagai seorang leader dan anak buah Anda bilang, “leader kita gak ada isi otaknya”. Apa yang Anda rasakan? (Anda boleh berhenti sejenak dan tutup mata)

 Apapun yang  dirasakan, biarlah semua pikiran dan perasaan tersebut menjadikan kita terus bergerak, untuk selalu meng updagrade kapasitas diri kita jauh lebih baik lagi.

Hand

Saat Anda melihat dan membaca tulisan HAND, apa yang terpikirkan oleh Anda? Ya mungkin Anda berpikir seorang leader harus punya tangan. Atau Anda berpkiri seorang leader harus mau bekerja.

Hand adalah symbol dari kerja. Tentu Anda inget kan tentang peribahasa Ringan Tangan yang artinya mau bekerja. Disamping karena kemauan, kita bisa bekerja juga karena punya ketrampilan dalam bidang tersebut. Artinya seorang leader juga harus punya ketrampilan tentang apa yang menjadi tugas utamanya. Paling tidak seorang leader punya ketrampilan dalam menyampaikan gagasan dan ide-ide, menginspirasi dan memotivasi team, menerjemahkan visi misi yang sulit dan menantang menjadi mudah dan menyenangkan, terampil dalam menyatukan dan mengakomodir aspirasi team.

Hand adalah ketrampilan (skill) dan kecapakan (capability). Mengutip sebuah hadits nabi, “Jika suatu urusan diberikan kepada mereka yang bukan ahlinya (professional), maka tunggulah kehancurannya”.

Knowledge dan Skill bukan di ukur seberapa banyak pelatihan yang diikuti, seberapa banyak sertifikat yang sudah didapatkan, tetapi seberapa sering dan yakin kita melakukan yang kita pelajari.

Heart

Saya pernah mendengar suatu ungkapan yang menurut saya bagus sekali “Lead by Heart, Manage by Head”. Jika kita ingin memimpin sekumpulan orang, maka pimpinlah hatinya. Untuk bisa memimpin hatinya maka kita juga harus memimpin dengan hati. Kita tidak bisa memimpin hati dengan kepala kita. Hati adalah simbol cinta dan kasih saying, yang diwujudkan dengan perilaku (attitude) yang positif. Untuk menilai hati seseorang kita tidak perlu menyelami hatinya yang paling dalam, cukup lihatlah perilaku yang konsisten ditunjukkan.

Sekarang marilah kita melihat ke dalam diri kita, seandainya kita berada dalam posisi sebagai leader, sudahkah kita memimpin dengan hati kita, bukan dengan ego yang selalu ingin dimenangkan.

Saya sangat terinspirasi dengan seorang leader di salah satu perusahaan asuransi, yang selalu mendoakan seluruh teamnya satu per satu, membayangkan wajahnya dan membawanya dalam doa khusyuk, tulus dan ikhlas. Bukan basa-basi dan lip service semata.

Sehingga saya jadi teringat, doa Imam Hasan Al-Banna, yaitu doa Robithah (Doa Penyatu Hati) yang sangat powerful…

Ya Allah,

Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta padaMu, telah berjumpa dalam taat padaMu, telah bersatu dalam dakwah padaMu, telah berpadu dalam membela syari’atMu. Kukuhkanlah, ya Allah, ikatannya. Kekalkanlah cintanya. Tunjukilah jalan-jalannya.

Penuhilah hati-hati ini dengan nur cahayaMu yang tiada pernah pudar. Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepadaMu dan keindahan bertawakkal kepadaMu.

Posted on 5 April 2015, in Artikel, Hikmah, SDM, spiritual and tagged , , , , , . Bookmark the permalink. Leave a comment.

Leave a comment