Berdamai dengan Target

Ada seorang leader yang coaching, dan menyampaikan, “Coach, saya itu kalau dengar kata target, jadi gimana gitu…”, “gimana gitu, itu maksudnya gimana…?”, “Ya, stress, kaya diburu-buru, rasanya gak nyaman gitu dech….”

“Memang, apa persisnya yang membuat kata target itu jadi bikin stress, kaya diburu-buru dan tidak nyaman itu ?”

Gambar terkait

Ya…, itu sepenggal obrolan sesi coaching dengan seorang sales leader. Mungkin saja ini kondisi yang kasuistik, tapi bisa jadi ini adalah kasus yang umum terjadi di dunia penjualan…

 

Jika Anda seorang sales, atau siapapun yang trauma mendengar kata target, dan mengalami kondisi yang sama, yuk coba simak tulisan singkat ini…

 

Anda tentu pernah mendengar, Mood Anda itu tergantung dari respon yang Anda ambil, dan respon itu tergantung dari bagaimana makna yang kita ambil. Jadi pembahasan ini akan dimulai dari belajar memberi makna.

 

Saat melakukan coaching, saya coba menggali apa manfaat positif dari target, dan coachee menjawab bahwa dengan target kita bisa mengukur sukses-tidaknya goal yang ingin diraih. Dengan target, kita bisa menilai sudah sejauh mana pencapaian kita.

 

Ya betul sekali, ada banyak makna positif di balik setiap target, dan salah satunya adalah seperti yang disebutkan di atas. Jika Anda mengalami hal yang sama, coba Anda mulai list, apa makna positif di balik kata target tersebut, temukan sebanyak mungkin. Dan pilih satu yang paling “Anda Banget” eh salah…, “Gue Banget…”

 

Sekarang coba list juga, apa kata yang sepadan yang bisa menggantikan kata target, yang makna dan kedengerannya nyaman buat Anda. Bisa jadi Anda memilih kata, pencapaian, achievement, hadiah, prestasi atau kata lain yang bersahabat dengan pikiran dan perasaan Anda.

 

Sambil Anda memikirkan kata target, Anda mulai memberi makna yang lebih nyaman buat diri Anda, tidak tahu kenapa Anda mulai merasa nyaman dengan kata yang anda pilih tersebut.

 

Seperti pernah Anda dengar sebelumnya, bahwa makna yang kita ambil dari setiap kejadian yang menimpa diri kita akan mempengaruhi respon apa yang kita ambil. Makna positif akan menghasilkan respon positif, betul kan?

Dan Anda tentunya sepakat bahwa kita tidak dapat mengontrol semua hal di luar diri kita, yang bisa kita control adalah respon yang kita ambil.

 

Setelah Anda menemukan kata dan makna yang nyaman mewakili kata target, sekarang, temukan push-pull factor dari target atau goal Anda tersebut. Kalau bahasa NLP nya, temukan toward-away motivation. Kalau bahasa agamanya, temukan pahala-dosa, surge-nerakanya, apa pleasure & pain nya. Jika Anda sudah menemukan. Gampangnya begini, coba Anda temukan alas an terkuat yang membuat Anda harus meraih goal Anda tersebut, kebahagiaan, kesenangan, kenikmatan apa yang akan Anda dapatkan ketika goal itu tercapai, jadikan itu sebagai factor penarik (pull factor).

 

Temukan juga potensi kerugian, kepahitan, kesengsaraan dan kesakitan jika goal Anda tidak tercapai. Jadikan itu sebagai faktor pendorong (push factor) bagi Anda agar goal Anda tercapai.

 

Dan di akhir sesi coaching, saya tanyakan, “Hadiah apa yang akan diberikan kalo bulan ini bisa pendapatkan ‘pencapaian’ yang sudah ditetapkan?”

“hmmm saya akan belanja beli baju seharga 1.5 juta….”

“Greaat, good luck…..”

 

 

Posted on 23 July 2018, in Artikel, Sale, Training and tagged , , , , . Bookmark the permalink. Leave a comment.

Leave a comment